Selasa, 18 Maret 2008

Sajak Di bawah Naungan Al-Quran

Sajak Di bawah Naungan Al-Quran


Di bawah naungan Alquran


Hidup di bawah naungan Alquran adalah suatu nikmat. Nikmat yang


mengangkat harkat usia manusia...


Hidup di bawah naungan Alquran. Kutempuh hidup dengan kudengar Allah


yang Mahasuci berbicara kepadaku dengan Alquran ini padahal aku


sejumput hamba yang kecil. Adakah (lagi) penghormatan bagi mansuia


seperti penghormatan yang tinggi dan mulia ini?


Aku hidup di bawah naungan Al-quran. Dari tempat yang tinggi aku


melihat kejahilan yang bergelombang di muka bumi. Aku melihat


'kepentingan' penghuninya yang kecil tak beerti. Ku melihat 'kekaguman'


orang jahiliyah terhadap apa yang mereka miliki bagaikan kanak2.


Fikiran, kepentingan dan perhatian mereka bagaikan anak2 kecil. Ketika


melihat mereka, aku bagaikan seorang dewasa yang melihat permainan


anak2 kecil...tutur katanya pelat seperti anak kecil.


Mengapa manusia ini?...mereka terbenam di dalam lumpur linkungan tanpa


bisa dan mahu mendengar seruan yang luhur dan mulia.


Aku hidup di bawah naungan Alquran sambil bersenang-senang dengan


menikmati gambaran (tentang tujuan alam wujud dan manusia wujud) dengan


lengkap, sempurna, tinggi dan bersih


Bagaimana manusia (boleh) hidup di dalam kubangan yang busuk di dataran


paling rendah dan di dalam kegelapan yang hitam pekat, sementara di


sisinya ada tempat pendakian yang tinggi, ada tempat penggembalaan yang


subur dan cahaya yang cemerlang?


Aku hidup di bawah naungan Alquran, kurasakan simfoni indah antara


gerak kehidupan manusia....dengan gerak alam semesta...


Aku hidup dibawah naungan Alquran. Kematian bukanlah akhir dari


perjalanan tetapi sebuah 'tahapan' (dari) perjalanan itu sendiri. Apa


yang didapati manusia di muka bumi ini bukanlah bahagiannya secara


keseluruhan melainkan hanya sejumput kecil sahaja dari bahagiannya.


Perjalanan yang ditempuh (manusia) di atas planet bumi ini hanya


perjalanan biasa, sedang (perjalanan) bumi (lebih) jujur dan


penyayang...punya ruh yang saling bertemu dan bertegur sapa, dan menuju


kepada Pencipta Yang Maha Esa, yang kepadaNya juga ruh orang mukmin


dalam kekhusyukan


"Hanya kepada Allahlah sujud segala apa yang ada dilangit dan dibumi,


baik dengan kemauan sendiri mahupun terpaksa, dan (sujud pula) bayang2


mereka pada waktu pagi dan petang hari" ar-Ra'd: 15


"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih


kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih


memujinya..." al-Israa':44


Di bawah bayang2 AlQuran, aku hidup dengan melihat manusia sebagai


makhluk yang lebih banyak mendapatkan penghormatan dibandingkan yang


diberikan oleh manusia itu sendiri. Ia adalah (satu-satunya) makhluk


yang ditiupkan padanya ruh


"Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiaanya dan telah meniupkan


kepadanya ruh (ciptaan)Ku, maka tunduklah kamu (wahai malaikat)


kepadanya dengan bersujud" al-Hijr: 29


Dengan ditiupkannya ruh ini, manusia menjadi khalifah di muka bumi


"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat ' Sesungguhnya


aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi" al-Baqarah:30


dan segala sesuatu ditundukkan untuknya


"Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di


bumi semunya (sebagai rahmat) daripadaNya" al-Jaatsiyah:13


Aku hidup dibawah naungan Al-quran. Orang mukmin tidak bernasab kepada


keturunan...sesungguhnya mereka adalah salah seorang dari satu


rombongan yang mulia yang dibimbing langkahnya oleh rombongan terhormat


itu: Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya'qub, Yusuf, Musa, Isa dan Muhammad


alaihimus sholatu wassalam


"Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah adalah agama kamu semua, agama


yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepadaKu"


al-Mu'minuun:52


Rombongan yang mulia ini terus berkembang seiring dengan perkembangan


zaman...(tetapi) mereka menghadapi sikap manusia yang sama, bahaya yang


sama, pengalaman yang sama. Mereka menghadapi kesesatan, kebutaan,


penyimpangan, hawa nafsu, kewenang-wenangan, kezaliman, teror dan


ancaman. Akan tetapi mereka terus berjalan di jalannya dengan langkah


yagn mantap, hati yang tenang, percaya kepada pertolongan Allah,


menggantungkan harapan kepadaNya dan selalu menantikan penyempurnaan


janji Allah.


"Orang-orang kafir berkata kepada rasul2 mereka ' Kami sungguh-sungguh


akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama


kami. Maka Tuhan menwahyukan kepada mereka 'Kami pasti akan


membinasakan orang2 yang zalim itu dan kami pasti akan menempatkan kamu


di negeri2 itu sesudah mereka..." Ibrahim:13-14


http://lionate2.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

 

blogger templates