Sajak Di bawah Naungan Al-Quran
Di bawah naungan Alquran
Hidup di bawah naungan Alquran adalah suatu nikmat. Nikmat yang
mengangkat harkat usia manusia...
Hidup di bawah naungan Alquran. Kutempuh hidup dengan kudengar Allah
yang Mahasuci berbicara kepadaku dengan Alquran ini padahal aku
sejumput hamba yang kecil. Adakah (lagi) penghormatan bagi mansuia
seperti penghormatan yang tinggi dan mulia ini?
Aku hidup di bawah naungan Al-quran. Dari tempat yang tinggi aku
melihat kejahilan yang bergelombang di muka bumi. Aku melihat
'kepentingan' penghuninya yang kecil tak beerti. Ku melihat 'kekaguman'
orang jahiliyah terhadap apa yang mereka miliki bagaikan kanak2.
Fikiran, kepentingan dan perhatian mereka bagaikan anak2 kecil. Ketika
melihat mereka, aku bagaikan seorang dewasa yang melihat permainan
anak2 kecil...tutur katanya pelat seperti anak kecil.
Mengapa manusia ini?...mereka terbenam di dalam lumpur linkungan tanpa
bisa dan mahu mendengar seruan yang luhur dan mulia.
Aku hidup di bawah naungan Alquran sambil bersenang-senang dengan
menikmati gambaran (tentang tujuan alam wujud dan manusia wujud) dengan
lengkap, sempurna, tinggi dan bersih
Bagaimana manusia (boleh) hidup di dalam kubangan yang busuk di dataran
paling rendah dan di dalam kegelapan yang hitam pekat, sementara di
sisinya ada tempat pendakian yang tinggi, ada tempat penggembalaan yang
subur dan cahaya yang cemerlang?
Aku hidup di bawah naungan Alquran, kurasakan simfoni indah antara
gerak kehidupan manusia....dengan gerak alam semesta...
Aku hidup dibawah naungan Alquran. Kematian bukanlah akhir dari
perjalanan tetapi sebuah 'tahapan' (dari) perjalanan itu sendiri. Apa
yang didapati manusia di muka bumi ini bukanlah bahagiannya secara
keseluruhan melainkan hanya sejumput kecil sahaja dari bahagiannya.
Perjalanan yang ditempuh (manusia) di atas planet bumi ini hanya
perjalanan biasa, sedang (perjalanan) bumi (lebih) jujur dan
penyayang...punya ruh yang saling bertemu dan bertegur sapa, dan menuju
kepada Pencipta Yang Maha Esa, yang kepadaNya juga ruh orang mukmin
dalam kekhusyukan
"Hanya kepada Allahlah sujud segala apa yang ada dilangit dan dibumi,
baik dengan kemauan sendiri mahupun terpaksa, dan (sujud pula) bayang2
mereka pada waktu pagi dan petang hari" ar-Ra'd: 15
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih
kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih
memujinya..." al-Israa':44
Di bawah bayang2 AlQuran, aku hidup dengan melihat manusia sebagai
makhluk yang lebih banyak mendapatkan penghormatan dibandingkan yang
diberikan oleh manusia itu sendiri. Ia adalah (satu-satunya) makhluk
yang ditiupkan padanya ruh
"Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiaanya dan telah meniupkan
kepadanya ruh (ciptaan)Ku, maka tunduklah kamu (wahai malaikat)
kepadanya dengan bersujud" al-Hijr: 29
Dengan ditiupkannya ruh ini, manusia menjadi khalifah di muka bumi
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat ' Sesungguhnya
aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi" al-Baqarah:30
dan segala sesuatu ditundukkan untuknya
"Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi semunya (sebagai rahmat) daripadaNya" al-Jaatsiyah:13
Aku hidup dibawah naungan Al-quran. Orang mukmin tidak bernasab kepada
keturunan...sesungguhnya mereka adalah salah seorang dari satu
rombongan yang mulia yang dibimbing langkahnya oleh rombongan terhormat
itu: Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya'qub, Yusuf, Musa, Isa dan Muhammad
alaihimus sholatu wassalam
"Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah adalah agama kamu semua, agama
yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepadaKu"
al-Mu'minuun:52
Rombongan yang mulia ini terus berkembang seiring dengan perkembangan
zaman...(tetapi) mereka menghadapi sikap manusia yang sama, bahaya yang
sama, pengalaman yang sama. Mereka menghadapi kesesatan, kebutaan,
penyimpangan, hawa nafsu, kewenang-wenangan, kezaliman, teror dan
ancaman. Akan tetapi mereka terus berjalan di jalannya dengan langkah
yagn mantap, hati yang tenang, percaya kepada pertolongan Allah,
menggantungkan harapan kepadaNya dan selalu menantikan penyempurnaan
janji Allah.
"Orang-orang kafir berkata kepada rasul2 mereka ' Kami sungguh-sungguh
akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama
kami. Maka Tuhan menwahyukan kepada mereka 'Kami pasti akan
membinasakan orang2 yang zalim itu dan kami pasti akan menempatkan kamu
di negeri2 itu sesudah mereka..." Ibrahim:13-14
http://lionate2.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar